Sunday, November 25, 2012

Manisnya Gudeg dan Becak

Stasiun Tugu,becak,aroma gudeg..Yup yup yup,kita sampai di Jogjakarta.
.
Tidur ayam,begitu kata orang menyebutnya. Suer,rasanya nggak enak banget. Mungkin masih lebih baik daripada tidur di sebelah ayam. Ya sudahlah kata bondan. Belum selesai,pekikan mic pagi itu mengisyaratkan satu macam derita lagi,yaitu mandi koboi alias mandi dengan fasilitas terbatas dan waktu mepet. Doa pagi itu berubah menjadi, "Ya Tuhan kiranya lewatkan cawan ini lebih cepat"  X_X

Okelah yang terjadi hari ini tidaklah begitu "penting". Kata orang isi cerita bisa bermacam-macam. Yang penting adalah endingnya. Benar saja. Hari itu memang melelahkan fisik tapi sesudah sampai di hotel entah kemana perginya capek itu. Malam itu jalanlah kita ke Malioboro. Tempat gaul (katanya) anak Jogja. No offense,but I must said in my different perspective. Jogja malam itu merupakan hari dimana gw bisa membalas dendam atas penghinaan terhadap perut gw yang menyatakan ketidakpuasannya atas makan siang dan makan malam. Sungguhpun demikian (ce ile bahasanye keren), hari itu rasanya semua identik dengan binatang. Mulai dari tidur ayam,makan dengan lauk ayam,berbecek-becekan ala kambing bandot di arena outbond,dan makan malam dengan nasi kucing. Ditambah bumbu yang keren malam itu, berfoto ria dan diganggu pengamen banci serem yang sampai beberapa hari ke depan akan membuat gw inget betul lirik Beyonce-Run The World.

Penutupnya tetap manis, berbecak malam hari. Wih,hal yang manis. Jangan tanyakan dengan siapa, karena mungkin dia terlalu manis untuk diketahui. Tapi ketahuilah,manisnya mengalahkan teh manis. Yang pasti,jarak dekat pun terasa manis untuk dinikmati manisnya senyuman.

Must be so memorable to spend a night at Malioboro with someone and even took a becak's ride together. What could you ask more.

Salam titik dua tutup kurung manis :)

Published with Blogger-droid v2.0.9

No comments:

Post a Comment